Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Artikel » Hari Ayah Nasional: di tengah Pengaruh Budaya Global dan Digital

Hari Ayah Nasional: di tengah Pengaruh Budaya Global dan Digital

  • calendar_month Sel, 11 Nov 2025

​Oleh:
Prof. Dr. Mukhtar Latif, M.Pd.
(Guru Besar UIN STS Jambi)

Hari Ayah Nasional

Tanggal 12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional. Momen refleksi ini hadir di tengah Pengaruh dan gerusan budaya global dan digital yang secara perlahan mendefinisikan ulang peran domestik seorang laki-laki. Di era post-modern ini, identitas ayah mengalami dualisme krisis: dituntut menjadi penyedia finansial sekaligus figur emosional yang hadir di rumah. Tekanan media sosial dan nilai-nilai global seringkali menciptakan ekspektasi peran yang tidak realistis.

Widodo (2024) dalam perspektif psikologi keluarga Islam menyoroti bagaimana arus globalisasi menuntut adaptasi peran yang masif.

Lebih lanjut, Burton (2020) mencatat bahwa tekanan ini memaksa ayah modern untuk menyeimbangkan antara penyedia finansial dan influencer moral.

​Maka, pertanyaan fundamentalnya adalah: Masihkah Ayah menjadi teladan, pemimpin, tulang punggung, dan pelindung kedamaian keluarga di tengah pusaran digital ini? Esai ini bertujuan merefleksi fungsi esensial ayah dalam perspektif Islam, meninjau ulang kedudukannya dari warisan keilmuan klasik hingga kontemporer, seraya mengambil pelajaran dari kisah-kisah kenabian sebagai panduan parenting di abad ke-21.

​Teori Islam Klasik, Kontemporer, dan Pandangan Sufi

​Pandangan Islam tentang Ayah melampaui sekadar penyedia nafkah, ia ditegaskan dalam kerangka wilayah (kepemimpinan) dan qawwamah (pemeliharaan).

​Secara klasik, ulama seperti Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin menempatkan ayah sebagai Murabbi (pendidik) dan Mu’addib (pembentuk adab).

Al-Ghazali (2009) menegaskan bahwa tanggung jawab pendidikan spiritual dan moral anak sejak dini terletak di pundak ayah, menjadikannya gerbang pertama spiritualitas keluarga.

​Dalam konteks kontemporer, model ini diperkuat oleh Abdullah Nashih Ulwan (2004) yang merangkum tujuh pilar utama peran ayah.

Implementasi model tersebut saat ini diuji oleh kehadiran Generasi Alpha dan kondisi post-pandemi.

Pratama (2022) menekankan pentingnya peran ayah dalam pembentukan karakter anak di tengah perubahan sosial yang sangat cepat ini.

​Dimensi sufistik memberikan kedalaman spiritual. Bagi kaum Sufi, ayah diposisikan sebagai Mursyid (pembimbing spiritual) pertama.

Said (2020) menghubungkan pandangan sufi ini dengan subjek modernitas, di mana pencarian sakinah (kedamaian batin) ayah adalah kunci utama untuk membawa Inner Peace ke dalam keluarga yang berada dalam Chaotic Digital World.

Kedamaian internal (sakinah) ayah menjadi prasyarat untuk memimpin.

​Posisi Ayah dalam Al-Qur’an, Hadis, dan Fiqih

​1. Dalam Al-Qur’an dan Hadis

​Al-Qur’an menyoroti peran ayah sebagai pendidik akidah. Surah Luqman menjadi contoh paling jelas, di mana M. Quraish Shihab (2006) menekankan bahwa teladan tauhid ayah adalah pelajaran paling penting yang harus ditanamkan.

​Ketauladanan ayah juga dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. An-Nawawi (1998) mengumpulkan hadis-hadis dalam Riyadhus Shalihin yang menekankan sikap kasih sayang dan kelembutan Nabi SAW, menolak stereotip ayah yang kaku dan otoriter.

​2. Dalam Fiqih Kontemporer

​Fiqih modern, dalam kajian Fiqh al-Usrah, menggeser penekanan dari hak legal ke tanggung jawab moral-psikologis.

​Wahbah Al-Zuhaili (2007) menjelaskan bahwa tanggung jawab ayah dalam pembiayaan dan pendidikan moral/agama anak (hadhanah) tidak pernah gugur.

Kewajiban nafkah ini telah berevolusi; Rif’at (2021) bahkan telah merekonstruksi Fiqih Keluarga dengan menyoroti kewajiban nafkah non-materi ayah dalam bentuk komunikasi dan bimbingan digital yang berkualitas.

​Dalam konteks Indonesia, H. Nasution (2019) memandang kewajiban ayah sebagai implementasi dari hifdz al-nasl (menjaga keturunan) dalam Maqashid Syariah.

Hal ini sangat krusial. Al-Qodhi (2023) secara spesifik menyerukan perlunya ayah Muslim untuk memahami Cyber Risks dan membangun Ethical Frameworks demi melindungi anak-anak mereka di ruang siber.

Ayah harus menjadi filter yang bijak terhadap arus digital yang berpotensi merusak karakter anak (Mutawalli, 2018).

​Kisah Inspiratif Sang Ayah Sepanjang Kenabian

​Kisah para Nabi (AS) adalah cermin sempurna peran ayah ideal:

​Nabi Ibrahim AS: Ayah yang mengajarkan ketaatan total (tsiqah) pada kehendak Ilahi kepada Nabi Ismail AS. Kisah pengorbanan yang diriwayatkan oleh Ibn Katsir (2000) adalah puncak pendidikan tauhid dan penyerahan diri.
​Nabi Muhammad SAW: Beliau adalah teladan ayah yang menunjukkan rahmah (kasih sayang universal). Martin Lings (2005) menggambarkan bahwa Nabi membiarkan cucu-cucunya bermain di punggungnya saat shalat. Ini mengirimkan pesan kuat bahwa ayah adalah ruang aman dan bermain pertama bagi anak, bahkan dalam situasi formal ibadah.

Penutup

​Peran ayah modern menghadapi tekanan yang kompleks dan eksistensial. Hari Ayah Nasional harus menjadi momentum evaluasi bagi semua pihak. Ayah harus kembali menjadi: pemimpin spiritual (berdasarkan warisan sufistik), pendidik dialogis (sesuai tuntutan kontemporer dan Gen Alpha), dan teladan moral (mencontoh kenabian).

​Kedamaian keluarga akan tegak, bukan karena tingginya penghasilan, tetapi karena kuatnya tiang tarbiyah yang dipancangkan oleh sang ayah. Tantangan bagi Ayah hari ini adalah menjadi filter yang bijak bagi arus digital dan globalisasi budaya (Widodo, 2024), memastikan bahwa anak mampu menyaring informasi, sehingga warisan spiritual dan karakter mereka tetap kokoh.

​Referensi:

1. ​Al-Bukhari, Muhammad ibn Ismail. (n.d.). Shahih Al-Bukhari (Vol. 7). Beirut: Dar Touq Al-Najat.

2. ​Al-Qodhi, M. B. (2023). Digital Parenting in Islamic Perspective: Addressing Cyber Risks and Ethical Frameworks. London: Oxford University Press.

3. ​An-Nawawi, Yahya bin Syaraf. (1998). Riyadhus Shalihin. (Terj. M. Syaikh Abdurrahman). Jakarta: Gema Insani.

4. ​Burton, L. S. (2020). The Role of the Father in Globalized Societies: Paternal Identity in the Digital Age. London: Routledge.

5. Hassan, R. A. (2007). Islamic Parenting: A Guide to Rearing Children in Modern Times. New York: Oxford University Press.

6. Ibn Katsir, Abu Al-Fida Ismail. (2000). Qishash Al-Anbiya’. Beirut: Dar Al-Fikr.

7. ​Lings, M. (2005). Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources. Rochester, VT: Inner Traditions International.

8. ​Mutawalli, L. (2018). Kepemimpinan Ayah dalam Keluarga Muslim di Era Digital. Jurnal Studi Islam dan Pendidikan, 10(2), 155-170.

9. ​Nasution, H. (2019). Fiqih Keluarga Indonesia: Pendekatan Maqashid Syariah. Yogyakarta: Deepublish.

10. ​Pratama, I. (2022). Peran Ayah dalam Pembentukan Karakter Anak Generasi Alpha di Masa Pandemi dan Post-Pandemi. Jurnal Pendidikan Islam Kontemporer, 4(1), 45-60.

11. ​Rif’at, A. (2021). Rekonstruksi Fiqih Keluarga: Kewajiban Nafkah Non-Materi Ayah dalam Komunikasi Digital. Jurnal Hukum Keluarga Modern, 8(3), 112-130.

12. ​Said, A. F. (2020). Sufism and Modern Subjectivity: The Quest for Inner Peace in a Chaotic Digital World. New York: Columbia University Press.

13. ​Shihab, M. Q. (2006). Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an (Jilid 10). Jakarta: Lentera Hati.

14. ​Widodo, H. (2024). Kepemimpinan Ayah di Tengah Arus Globalisasi Budaya: Perspektif Psikologi Keluarga Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

15. ​Zuhaili, Wahbah Al-. (2007). Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu (Vol. 7). Damaskus: Darul Fikr.

Rekomendasi Untuk Anda

  • GERAKAN GEN Z CINTA ZAKAT MERAIH KEMENANGAN HIDUP

    GERAKAN GEN Z CINTA ZAKAT MERAIH KEMENANGAN HIDUP

    • 0Komentar

    RENUNGAN JUM’AT GERAKAN GEN Z CINTA ZAKAT MERAIH KEMENANGAN HIDUP Oleh: M.Amin Abdullah SKM.M.Kes Ketua BAZNAS Provinsi Jambi   Puji syukur tak henti-hentinya kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala nikmat yang tak terhingga, terutama nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi […]

  • LSM Petisi Sakti Curigai Dugaan KKN Dana Desa di Kerinci, Kejati Jambi Diminta Turun Tangan

    LSM Petisi Sakti Curigai Dugaan KKN Dana Desa di Kerinci, Kejati Jambi Diminta Turun Tangan

    • 0Komentar

    NEWS PUBLIK – Ketua Harian LSM Petisi Sakti, Marjoni, menyayangkan lambannya respons Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh dalam menindaklanjuti laporan dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Pelayang Raya Kota Sungai Penuh dan beberapa Desa di Kabupaten Kerinci. Marjoni menyebut laporan dugaan korupsi tersebut sudah disampaikan ke Kejari, bahkan informasi […]

  • Paradoks Masa Depan Daerah Penghasil Migas: Politik Fiskal, Data dan DBH

    Paradoks Masa Depan Daerah Penghasil Migas: Politik Fiskal, Data dan DBH

    • 1Komentar

    Oleh: Yulfi Alfikri Noer S. IP., M. AP Akademisi UIN STS Jambi Provinsi Jambi adalah potret nyata daerah kaya sumber daya yang terjebak dalam paradoks struktural. Minyak dan gas bumi, batu bara, serta crude palm oil (CPO) mengalir deras, menopang energi nasional dan memberi kontribusi besar pada penerimaan negara. Namun, aliran manfaat bagi daerah penghasil […]

  • Wagub Sani Apresiasi Kesuksesan PKKMB Unja Raih 4 Rekor Muri

    Wagub Sani Apresiasi Kesuksesan PKKMB Unja Raih 4 Rekor Muri

    • 0Komentar

    NEWS PUBLIK, Mendalo (Diskominfo Provinsi Jambi) – Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I sangat mengapresiasi kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), semoga kegiatan positif ini dapat menambah kualitas mahasiswa dalam melanjutkan masa depan yang lebih cerah, apalagi ke 4 isi rekor Muri yang diraih diimplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, insya Allah akan […]

  • Lepas JCH Kloter 18 Asal Kerinci dan Merangin, Pesan Sekda Sudirman: Kondisikan Diri Tingkatkan Kesabaran

    Lepas JCH Kloter 18 Asal Kerinci dan Merangin, Pesan Sekda Sudirman: Kondisikan Diri Tingkatkan Kesabaran

    • 0Komentar

    NEWS PUBLIK, Jambi (Diskominfo Provinsi Jambi) – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Dr. H. Sudirman, SH, MH berpesan kepada Jemaah Calon Haji (JCH) untuk dapat mengkondisikan diri meningkatkan kesabaran dan menata niat secara tulus guna mendapatkan ridho dari Allah SWT, berdisiplin, mengatur waktu sebaik-baiknya, berupaya menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan, minum dan istirahat yang […]

  • Wakil Bupati Solok Hadiri Rapat Pembebasan Lahan untuk Jalan Nasional Aie Dingin

    Wakil Bupati Solok Hadiri Rapat Pembebasan Lahan untuk Jalan Nasional Aie Dingin

    • 0Komentar

    NEWS PUBLIK, Arosuka – Wakil Bupati Solok, H. Candra, menghadiri rapat pembebasan lahan untuk pembangunan jalan nasional Aie Dingin pada Kamis, 8 Mei 2025. Rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menteri PUPR ke Nagari Aie Dingin pada Sabtu, 3 Mei 2025. Dalam sambutannya, Pj Wali Nagari Aie Dingin, Heril Wandi, menyampaikan bahwa rapat ini […]

expand_less