Kisah Inspiratif Briptu Ilham Pradana, Polisi Jadi Akademisi dengan Predikat Sangat Baik
- calendar_month Kam, 15 Mei 2025
NEWS PUBLIK, Sungai Penuh – Pagi itu, suasana di Gedung Pascasarjana IAIN Kerinci tampak lebih semarak dari biasanya. Karangan bunga berjejer di halaman gedung, menandai momen penting yang sedang berlangsung: sidang munaqasyah bagi para mahasiswa program magister. Di lorong-lorong dalam gedung, mahasiswa lalu-lalang dengan ekspresi serius dan sebagian membawa dokumen, sebagian lagi terlihat menenangkan diri, bersiap menghadapi ujian akademik terakhir sebelum meraih gelar magister.
Sidang munaqasyah menjadi penentu akhir sebelum mereka melangkah ke prosesi wisuda yang dijadwalkan pada 28 Mei mendatang. Di tengah para peserta yang hadir hari itu, sosok Briptu Ilham Padana S.E., M.H. mencuri perhatian. Berpenampilan rapi dan bersahaja, Ilham bukan hanya mahasiswa biasa, ia adalah seorang anggota Polri yang bertugas di unit pengawasan (Siwas) Polres Kerinci di bawah naungan Polda Jambi.

Pria kelahiran Sungai Penuh, 30 Juni 1997 ini telah mengabdi sebagai Bhayangkara selama delapan tahun. Namun di tengah padatnya tanggung jawab sebagai aparat penegak hukum, ia juga memilih menapaki jalan akademik dengan menempuh studi Magister Hukum Islam di IAIN Kerinci.
Pada hari sidang itu, Ilham menanggalkan seragam dinasnya dan hadir sebagai seorang ilmuwan muda yang siap mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya. Dengan penuh semangat, ia menghadapi penguji untuk mempertahankan tesis yang telah ia susun di sela-sela kesibukannya bertugas. Ia menyebut, pendidikan bukan hanya soal prestise tapi juga pengabdian, baik kepada negara maupun kepada ilmu pengetahuan.
“Bagi saya, menjadi polisi bukan hanya soal menjaga hukum di lapangan, tapi juga memahami dan mendalami esensinya secara ilmiah,” ujar Ilham. Ia bahkan pernah mengikuti perkuliahan daring dari dalam mobil patroli. Salah satu momen yang paling membekas baginya adalah saat banjir besar melanda Sungai Penuh pada Januari tahun lalu. Di tengah tugas evakuasi warga, ia tetap meluangkan waktu mengikuti kuliah via Zoom.
Usahanya tidak sia-sia. Dengan ketekunan dan kerja keras, Ilham berhasil menyelesaikan studi hanya dalam tiga semester dan meraih predikat sangat baik dengan nilai presentasi A. Sebuah pencapaian luar biasa, terlebih bagi seorang anggota kepolisian yang juga harus menjalankan tugas berat setiap hari.
Hari itu, Ilham tidak sendiri. Muhammad Tafiq Harun, mantan Ketua Bawaslu Kota Sungai Penuh, juga menjalani sidang munaqasyah. Ia hadir bersama istri tercinta, menambah suasana kekeluargaan di tengah atmosfer akademik yang penuh semangat. Menariknya, sidang ini turut dihadiri langsung oleh Rektor IAIN Kerinci, Dr. Jafar Ahmad, yang juga berperan sebagai penguji dan pembimbing ilmiah.
IAIN Kerinci sendiri dalam beberapa tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan mutu pendidikan pascasarjana. Program Magister dirancang fleksibel: sistem perkuliahan kombinasi daring dan tatap muka, biaya pendidikan yang dapat dicicil, hingga bimbingan akademik yang adaptif namun tetap menjaga kualitas. Tak heran, mahasiswa pascasarjana datang dari beragam profesi dan daerah. Dari guru hingga ASN, dari Sarolangun hingga Solok Selatan, semua hadir dengan tekad yang sama: memperdalam ilmu demi kemajuan pribadi dan kontribusi bagi masyarakat. *
(Redaksi Media Nasional News Publik*)
- Penulis: News Publik