Rombongan Keluarga Bahagia Propinsi JAMBI Berwisata Hingga Titik 0 Km Indonesia
- calendar_month Sel, 15 Jul 2025
NEWS PUBLIK, Sabang – Sebuah petualangan tak terlupakan baru saja dijalani oleh rombongan wisatawan asal Provinsi Jambi yang menamakan diri “Keluarga Bahagia provinsi jambi”. Dengan jumlah peserta sebanyak 32 orang, mereka menempuh perjalanan panjang menuju Titik Nol Kilometer Indonesia di Sabang, pulau paling ujung barat nusantara. Perjalanan dipimpin oleh Ihsanudin, yang juga bertindak sebagai Ketua Rombongan sekaligus koordinator wisata menggunakan agen perjalanan Asidik Travel.
Berangkat dari Taman Anggrek, Jambi pada 3 Juli 2025 pukul 08.00 WIB, rombongan terdiri dari beragam kalangan yang menarik: mulai dari PNS aktif, pensiunan, dosen Universitas Jambi, pejabat daerah, hingga pengusaha toko perhiasan, kontraktor, pemilik travel umroh, pengusaha catering,pedagang ikan dll. Benar-benar representasi mini dari keberagaman warga Jambi yang kompak dalam satu semangat: menjelajah Indonesia!
Dari Danau Toba yang Sejuk Hingga Laut Sabang yang Mengguncang
Perjalanan panjang diawali dengan menginap di Hotel Atsari Parapat, hotel bintang tiga dengan panorama langsung ke Danau Toba. “Kami langsung jatuh cinta dengan suasana di sana,” ujar Ihsanudin. Hari berikutnya, mereka mengelilingi kawasan Danau Toba dan tempat wisata lainnya sebelum melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh, menginap di Hotel Amel.
Di Aceh, rombongan mengunjungi berbagai ikon sejarah dan budaya seperti Masjid Terendam dan Kapal Apung. Namun puncak perjalanan baru benar-benar terasa saat menyebrang ke Pulau Weh, Sabang — menuju Titik 0 KM Indonesia.
Momen Paling Menegangkan: Menjerit Bersama di Lautan
“Ini bagian paling mendebarkan sekaligus tak terlupakan,” cerita Ihsanudin. Saat menaiki speed boat menuju Pulau Rubiah, rombongan dikejutkan oleh ombak besar. Beberapa peserta bahkan menjerit ketakutan,mungkìn ada yang mendekati pinsan, ada yang pasrah dengan keberadaan ombak besar yang hampir menerjang kapal hampir tenggelam,awak kapalpun mengatakan ombak kali ini melebihi ombak biasanya,perjalanan ini adalah perjalanan yang paling menegangkan,lengah sedikit pasti nyawa melayang. Ikan lumba-lumba yang di harap kita kejar,malah ketemu ombak besar yang hampir menerjang kapal.
Sebanyak enam peserta nekat menyelam untuk menikmati surga bawah laut Pulau Rubiah. “Ikan-ikannya cantik luar biasa, seperti berada di akuarium hidup,” kata salah satu peserta penuh kekaguman.
Kuliner Khas dan Kesan Mendalam
Dalam setiap provinsi yang dilewati, para peserta disuguhi berbagai sajian lokal. Di Aceh, tentu saja mereka tak melewatkan Mie Aceh legendaris yang pedas gurih menggoda. Makan tiga kali sehari di tempat-tempat terbaik menjadi bagian dari pelayanan travel yang mendapat pujian para peserta.
Perjalanan pulang dilakukan pada hari ke 6 sampai jambi tanggal 10Juli 2025,perjalanan ini meninggalkan kenangan indah yang membekas dalam hati seluruh peserta.
Harapan dan Sedikit Penyesalan
Walau sempat berharap bisa bertemu Gubernur Aceh dimana sudah di kirimkan surat audien sebelumnya,namun sampai aceh gubernur tidak berada di tempat, rombongan akhirnya menerima dengan lapang dada ,mungkin untuk kali ini belum berjodoh. “Tidak nisa berbincang dengan gubernur aceh,yang tadinya kita berharap bisa bersillahturrahmi,agar bisa menyampaikan kesan-kesan selama berada di aceh,tidak apa-apa, perjalanan kami sudah sangat luar biasa. Ini bukan sekadar wisata, tapi ziarah ke titik terjauh negeri tercinta, yang menyatukan kami dalam tawa dan pengalaman yang tidak bisa dibeli,” tutup Ihsanudin.
(eli)
- Penulis: News Publik