Skandal Jalan Desa Pungut Hilir: Tanpa Plang, Aspal Tipis, dan Diduga Tak Sesuai Standar
- calendar_month Sab, 6 Des 2025

NEWS PUBLIK, KERINCI – Pengerjaan proyek pengaspalan jalan lingkungan di Desa Pungut Hilir, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, menjadi perhatian publik. Sejumlah warga dan aktivis menilai pekerjaan yang dilakukan kontraktor terkesan asal jadi, terlebih karena pengawasan dari instansi terkait dinilai minim.
Seorang warga setempat mengaku sejak awal pengerjaan tidak pernah melihat adanya papan informasi proyek. Kondisi ini membuat masyarakat tidak mengetahui siapa penanggung jawab maupun pelaksana kegiatan tersebut.
“Kami tidak tahu siapa yang punya proyek ini. Selama pengerjaan tidak ada papan informasi. Mungkin yang punya proyek ini orang ‘bagak’,” ujar salah satu warga dengan nada kesal.
Selain itu, warga lain menilai kualitas aspal yang dikerjakan tidak akan bertahan lama. “Dari hasil pengerjaannya, kelihatannya paling satu tahun sudah rusak lagi,” ungkapnya dengan rasa kecewa.

LSM PEDAS Temukan Ketebalan Aspal Diduga Hanya Satu Inci
Ketua LSM Peduli Alam Sakti (PEDAS), Efyarman, menguatkan keluhan warga tersebut. Kepada media ini, Jumat (5/12/2025), ia memaparkan hasil investigasi yang dilakukan timnya di lapangan. Mereka menemukan dugaan kuat adanya pengurangan volume dalam pengerjaan.
“Beberapa titik menunjukkan ketebalan aspal hanya satu inci. Selain sangat tipis, permukaannya juga tidak rata. Akibatnya, ketika hujan turun, air tergenang di tengah badan jalan,” jelas Efyarman.
Ia menambahkan bahwa perbedaan ketebalan tersebut terbukti tidak sesuai dengan ketentuan teknis.
PUPR: Standar Harusnya 3 Inci, LSM Siap Adu Data
Menurut Efyarman, keterangan Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Kerinci, Hadri, menyebutkan bahwa ketebalan pengaspalan seharusnya mencapai 3 inci. Standar ini semestinya menjadi acuan kontraktor dalam pengerjaan proyek.
“Dari sini jelas perbandingannya. Kabid CK menyatakan ketebalan harus tiga inci, tetapi fakta di lapangan tidak ada yang mencapai ketentuan tersebut. Kami siap adu data, karena rata-rata ketebalan yang kami temukan hanya sekitar satu inci,” tegasnya.
Ia mendesak agar pihak berwenang segera turun melakukan pemeriksaan menyeluruh agar dugaan penyimpangan dalam proyek ini bisa ditindaklanjuti dan tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
- Penulis: Eli
- Editor: NEWS PUBLIK

