Ratusan Warga Adat Buay Nyata Pasang Patok Batas di Lahan HGU Eks PT Tanggamus Indah
- calendar_month Sen, 24 Nov 2025

NEWS PUBLIK, Tanggamus – Ratusan warga Masyarakat Adat Buay Nyata memasang patok batas wilayah adat di lahan Hak Guna Usaha (HGU) eks PT Tanggamus Indah (TI) pada Minggu (23/11/2025). Langkah ini dilakukan untuk mencegah gangguan dari pihak luar, terutama terhadap aktivitas perkebunan dan tumpang sari yang selama ini dikelola warga Buay Nyata selagi lahan tersebut belum dipergunakan oleh pemerintah untuk kepentingan nasional.
Ketua Tim Adat Marga Buay Nyata Gelar Dalom Bangsa Buay Nyata, Zuherman, bersama Ketua Harian Mat Helmi dan para Batin serta pemuka adat lainnya, menegaskan bahwa masyarakat tetap mengikuti arahan pemerintah terkait pengelolaan tanah adat eks PT Tanggamus Indah. Mereka memastikan seluruh aktivitas di lapangan tetap berada dalam koridor aturan negara.
Buay Nyata Siap Serahkan Lahan Jika Dibutuhkan Negara
Menurut Zuherman, Marga Buay Nyata siap menyerahkan lahan tersebut kepada negara apabila dibutuhkan untuk kepentingan nasional. Namun selama belum digunakan, masyarakat berhak menjaga sekaligus mengelola tanah ulayat mereka sesuai aturan adat. Dalam proses pengamanan dan penertiban wilayah, Buay Nyata juga berkoordinasi dengan Masyarakat Adat Buay Belunguh Kagungan yang dipimpin Sastrawan Gede Agung, S.E., bergelar Suttan Susunan Khatu. Kepaksian Belunguh ini telah lama diakui masyarakat Lampung sejak masa kolonial Belanda.
“Langkah ini untuk mencegah potensi konflik, menjaga ketertiban, serta memastikan tanah ulayat tidak diperjualbelikan oleh oknum tak bertanggung jawab. Warga Buay Nyata dari lima pekon—Terbaya, Kotaagung Kampung, Teba, Kusa, dan Kedamaian—ikut terlibat dalam pemasangan patok untuk menertibkan para petani,” jelasnya.
Warga Ingatkan Pentingnya Penghormatan Tanah Ulayat
Ia melanjutkan bahwa warga adat Buay Nyata memahami sepenuhnya bahwa lahan tersebut merupakan milik negara. Meski demikian, mereka memiliki kewajiban menjaga hak ulayat adat yang termasuk dalam wilayah Marga Buay Nyata. Karena itu, mereka berharap Marga Buay Belunguh Tanjung Hikhan turut menertibkan para petaninya agar tidak memasuki atau mengganggu wilayah adat Buay Nyata.
Warga juga memberikan apresiasi atas pengamanan yang dilakukan aparat TNI dan Polri, sehingga kegiatan pemasangan patok berlangsung aman dan kondusif. Kehadiran aparat dinilai sangat membantu mencegah gesekan yang tidak diinginkan.
Harapan Mediasi dari Pemkab Tanggamus
Masyarakat Adat Buay Nyata meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus segera mengambil langkah mediasi untuk menyelesaikan persoalan batas wilayah antara Buay Nyata dan Buay Belunguh. Mereka mengingatkan bahwa konflik horizontal antarwarga harus dihindari semaksimal mungkin.
“Pemkab Tanggamus harus segera memediasi masalah ini agar tidak melebar. Kami tidak ingin persoalan ini berujung bentrok antarwarga, padahal sebenarnya bisa diselesaikan bersama,” tegas mereka.
- Penulis: Tim AWPI
- Editor: NEWS PUBLIK
