Raker AWaSI Jambi di Pulau Berhala: Warisan Leluhur, Potensi Wisata, dan Seruan Rebut Kembali Hak Jambi
- calendar_month Rab, 23 Jul 2025

Rombongan AWaSI Jambi menggelar rapat kerja dan kunjungan ke Pulau Berhala, yang dikenal sebagai situs sejarah penting Kesultanan Jambi.
📰 AWaSI Jambi Gelar Raker di Pulau Berhala, Serukan Rebut Kembali Warisan Jambi
NEWS PUBLIK, Pulau Berhala, Kepulauan Riau – Aliansi Wartawan Siber Indonesia (AWaSI) Provinsi Jambi sukses mengadakan kegiatan Tour Pers dan Rapat Kerja (Raker) di Pulau Berhala pada 18–20 Juli 2025. Kegiatan ini tidak hanya mempererat soliditas organisasi, tetapi juga menegaskan peran jurnalis dalam menjaga warisan sejarah, memperjuangkan hak daerah, dan melestarikan lingkungan.
Ketua AWaSI Jambi, Erfan Indriyawan, S.P., menyampaikan kekagumannya atas keindahan dan kekayaan sejarah Pulau Berhala.
“Tempat ini luar biasa indah, tapi yang paling penting adalah nilai sejarahnya,” ujar Erfan. “Di sini terdapat makam Datuk Paduka Berhala (Ahmad Barus II), ayah dari Orang Kayo Hitam, pendiri Kesultanan Jambi.”
Menurutnya, Pulau Berhala bukan sekadar destinasi wisata, melainkan situs penting identitas masyarakat Jambi. Karena itu, Erfan mendesak Gubernur Jambi agar mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Konstitusi terkait kepemilikan pulau tersebut.
Singgah ke Pulau Penyu: Potensi Ekologi yang Terabaikan
Selain agenda utama rapat kerja, peserta juga menyempatkan diri mengunjungi Pulau Penyu, sebuah pulau kecil di dekat Pulau Berhala yang merupakan habitat alami penyu.
Sayangnya, kondisi di lapangan menunjukkan minimnya perhatian dari pemerintah. Salah satu peserta mengungkapkan:
“Telur-telur penyu banyak diambil warga karena belum ada pengelolaan konservasi. Ini potensi alam luar biasa yang belum dilindungi secara maksimal.”
Kondisi ini dinilai mengkhawatirkan, mengingat habitat penyu merupakan bagian dari ekosistem laut yang penting dan langka.
Perjuangan Jurnalis Tak Sekadar Soal Berita
Kegiatan Raker kali ini menandai peran penting jurnalis dalam menyuarakan aspirasi daerah, bukan hanya melalui tulisan, tetapi juga lewat gerakan nyata di lapangan.
AWaSI Jambi menegaskan bahwa mereka berkomitmen mendorong pemerintah daerah lebih serius dalam memperjuangkan Pulau Berhala, termasuk merancang kebijakan pelestarian untuk kawasan sekitarnya.
“Kami ingin jurnalis juga jadi bagian dari gerakan menjaga sejarah dan lingkungan, tidak hanya jadi saksi tapi ikut bersuara,” tegas Erfan.
Dengan suksesnya agenda di Pulau Berhala, AWaSI Jambi berharap kegiatan ini menjadi pemicu kesadaran bersama bahwa warisan sejarah, hak daerah, dan kelestarian alam adalah tanggung jawab bersama.
(Ely)
- Penulis: Ely
- Editor: News Publik